Selalu terasa dalam benak setiap manusia diantara kita, ketika
berhadapan dengan para pemuda-pemuda
baik dalam ruang tertutup (Seminar, Diskusi dan lainnya) ataupun ruang terbuka
(Orasi, Demontrasi dan gerakan lainnya). Semua tentu membuat kita melihat
mereka, seperti melihat Negeri ini yang sebenarnya. Gerakan para pemuda, pada
dasarnya dilator belakangi oleh keinginan dan harapan yang amat besar untuk
sebuah perubahan meskipun tidak sedikit pula pemuda terbentur dengan
masalah-masalah baik dagi segi intra maupu extra.
Indonesia sebagai sebuah Negara Republik yang merdeka pada 17
agustus 1945, tidaklah lepas dari peran pemuda Indonesia didalamnya baik dari
nilai maupun lainnya. Keterlibatan pemuda yang amat besarlah yang melancarkan
semangat dalam proklamir kemerdekaan Indonesia, sehingga dalam negeri ini hanya
ada hari Sumpah Pemuda tidak ada hari Sumpah orang tua dan hal tersebut secara
pestasi, Para pemuda amalah berjasa dalam membangun negeri ini.
Gerakan pemuda yang setiap saat muncul dengan semangat berjuang,
kini realitas tampak mulai pudar dari nilai-nilai intelektual. Secara realitas
juga dapat di nilai bahwa negeri ini mulai mengalami masa-masa renggang dari
norma. Kini gerakan para pemuda cendrung ditumpangi oleh kepentingan
oknum-oknum baik oknum partai maupun lainnya. KNPI sebagai Komite Pemuda
Nasional Pemuda Indonesia mengalami suatu kejadian yang tidak di inginkan.
Tampaknya negeri luar betepuk tangan ketika melihat pemuda Indonesia
kini yang idak lagi mengindahkan norma dan nilai-nilai kebangsaan dan
kepemudaan dalam menjadikan Negeri ini menjadi lebih baik. Banyak OKP
(Organisasi Ke-Pemudaan) satu sama lain saling berbenturan baik yang neralasan
mengedepankan ideology maupun masa. Bagi sebagaian Kader IMM menganggap HMI
sebagai lawan, IMM dianggap saingan oleh PMII dan sebaliknya. Jarang disadari
oleh banyak kader pemuda hari ini bahwa perbedaan adalh intuk di satukan dalam
membangun Indonesia yang bermathabat.
Longgarnya pendidikan dasar tentang peran para pemuda cendrung
dianggap perlawanan atau separatism oleh pemerintah. Pemerintah sepantasnya
membina kaum pemuda dalam hal pendidikan yang ditanamkan sejak dini di tingkat
dasar. Lapangan untuk berorientasi ideal juga menjadi hal yang tidak lepas dari
sebuah kinerja pemerintah. Membangun sebuah Negera yang bermarthabat tidaklah
mudah, namun lebih tidak mudah kita hidup dalam lingkran pemuda yang tidak
bermarthabat.
Kini, sumpah pemuda tidak lagi menjadi darah dalam raga para pemuda,
pancasila
kian lama pudar ditelan system, UU hanya di jadikan tempat dan ruang
memainkan/mengedepankan kepentingan. Pemuda Indonesia yang kini telah menjadi
Alumnus Sarjana juga tetep tidak mendapatkan penghargaan yang layak. Criminal
akan menjadi jalan baru jika pemerintah tidak mengambil andil dalam pembinaan
pemuda Indonesia. KNPI jangan lagi diberi ruang untuk berpecah belah, legalitas
setia Organisasi hendaknya menjai aturan yang ketat, ruang gerak para pemuda
teruslah menjadi perhatian pemerintah. Tetaplah negeri ini, Indonesia maju
bersama barisan Pemuda sebagai tiang bangsa kokoh dan Berjaya.
Oleh”
Alumni SMK N 4 Lhokseumawe
Nama: Ichsan S.Sn
Alamat Payakumbuh
Staf Pengajar - SMP IT Insan Cendikia Boarding School
Mantan Ketua Umum HMI Padangpanjang 2009-2010
Mantan Pengurus PB HMI 2010-2012
Contac: 085260024977
Email : Kak_Ixan@yahoo.co.id
by: Rahmat